Ekonomi & Bisnis 

MTJ Beli Rumput Laut 75 Ton Lebih

Tual, MALUKU – Industri Perikanan Terpadu PT Maritim Timur Jaya (MTJ) yang tergabung dalam Artha Graha Network (AGN) milik Tomy Winata yang beroperasi di Ngadi, Kota Tual, Provinsi Maluku, telah membeli rumput laut produksi nelayan setempat hingga lebih dari 75 ton kering.

Kepala Bagian Produksi PT. MTJ, Imanuel Ufi, di Tual, Selasa (9/10), mengatakan, rumput laut itu dibeli sejak Maret 2012.

Jenis rumput laut yang dibeli adalah “Euchema Cotony” dengan harga saat ini disesuaikan dengan tarif pedagang pengumpul d Kota Tual yakni Rp6.000 per kg kering.

Sebelumnya dibeli Rp7.000 per kg kering, namun karena pedagang pengumpul resah karena nelayan lebih memilih menjual ke PT MTJ, maka harganya disesuaikan.

“Pembelian rumput laut ini sebenarnya bertujuan mensejahterakan nelayan dengan mempertimbangkan harga di pasaran nasional maupun ekspor,” ujarnya.

Rumput laut yang dibeli PT MTJ sedang dijajaki pangsa pasarnya ke China, menindaklanjuti kunjungan tim pengusaha asal negara tersebut ke Tual pada 9 – 10 Agustus 2012.

PT MTJ juga memprogramkan sosialisasi pembentukkan asosiasi kelompok nelayan di Kota Tual agar terwadahi dalam koperasi sehingga pembinaan maupun jalinan kemitraan saling menguntungkan bisa terealisasi.

Perusahaan itu juga menyosialisasikan program usaha melalui “papan pintar” yang menginformasikan formasi tenaga kerja, harga rumput laut, ikan teri maupun lainnya.

Wali Kota Tual, M.M. Thamher mengapresiasi terobosan perusahaan tersebut yang disikapi Pemkot setempat dengan melaksanakan program perempuan pesisir untuk mendukung pengembangan dan budidaya rumput laut sehingga strategis menyambut peluang pangsa pasar ekspor itu.

“Jadi 85 persen perempuan dari 56 desa di lima kecamatan di Kota Tual saat ini berperan sebagai petani rumput laut sehingga mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat yang bisa dilihat dengan status bangunan rumah sebagian besar permanen,” ujar Thamher.

Sebelumnya Deputi Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Bidang Pengembangan Sumberdaya, Jamaluddien Malik menyatakan wilayah Selatan Maluku diprogramkan menjadi sentra pengembangan dan budidaya rumput laut.

Penyebarannya dari Maluku Tenggara, Kota Tual, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya.

“Jadi akan memperluas klaster-klaster baru di kawasan itu maka akan menjadikan budidaya rumput laut sebagai salah satu produk unggulan daerah setempat didukung pangsa pasar rumput laut terbuka luas. Terpenting saat ini kualitasnya harus dijamin,” ujar  Jamaluddien Malik. [IL/ANT]

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.